Recent Posts

header ads

Cara Budidaya Ikan Patin Bagi Pemula

langkah - langkah budidaya ikan patin


Jika Anda berminat dalam usaha budidaya ikan patin, ada baiknya untuk mengetahui beberapa karakteristik penting dari ikan ini. Masyarakat awam biasa mengenali ikan ini sebagai lele atau catfish. Ikan ini bisa menyesuaikan setiap kandungan oksigen di dalam air tempat mereka hidup. Jadi, tak perlu repot mengganti atau mengalirkan dalam waktu berdekatan. Meski demikian, Anda masih perlu menguras dan mengisinya dengan air baru. Untuk penyesuaian suhu, ikan ini memang agak kesulitan untuk beradaptasi. Namun Anda bisa memastikan suhu sekitar 28 hingga 30 derajat celcius untuk masing-masing kolam. Oleh sebab itu, kadang-kadang cara teraman ialah dengan membangun kolam terpal di dalam ruangan.

Memiliki usaha budidaya ikan patin yang berhasil tentunya menjadi impian banyak peternak. Apalagi ikan patin belakangan semakin diminati. Selain rasanya yang enak diolah menjadi aneka masakan, nutrisinya juga banyak. Patin merupakan jenis ikan berkumis (Siluriformes) yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Namun berbeda dengan lele yang memiliki patil yang menyengat, ikan patin tidak berbahaya.


Ikan Patin.


siluriformes (ikan berkumis)


Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar populer. Ikan ini sangat potensial untuk dibudidayakan di Indonesia. Tercatat pada tahun 2011, produksi ikan patin di Indonesia mencapai 229.267 ton dengan kontribusi 16,11% dari produksi patin dunia (FAO, 2013).


Ciri - Ciri Ikan Patin

Secara morfologi ikan patin mempunyai ciri-ciri berbadan panjang, berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Tubuh ikan ini memiliki panjang hingga mencapai 120 cm, bentuk kepala yang relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala bagian bawah. Pada kedua sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis yang berfungsi sebagai alat peraba yang merupakan ciri khas ikan jenis catfish, dan memiliki sirip ekor berbentuk cagak (ujungnya bercabang) dan simetris (Oktavianti, 2014).

Dalam siklus hidupnya, ikan patin tergolong hewan yang aktif pada malam hari (nokturnal) dan termasuk jenis pemakan segala (omnivora). Ikan ini termasuk ikan dasar yang dapat dilihat dari bentuk mulut yang agak ke bawah. Mereka cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan.


Karakteristik Ikan Patin

Ikan patin sering bersembunyi di liang-liang di tepi sungai atau ditemukan di lokasi-lokasi tertentu di bagian sungai, seperti lubuk (lembah sungai) yang dalam. Hebatnya, mereka mampu bertahan hidup di perairan yang buruk. Di Indonesia, penyebaran ikan ini cukup luas, seperti di Sungai Musi, Batanghari, Indragiri, Brantas, Bengawan, Mahakam, Kapuas dan sungai besar Indonesia lainnya.

Ikan Patin juga dikenal sebagai salah satu hewan nokturnal. Mereka selalu bersembunyi di lubang-lubang atau dasar air. Tak heran jika warna kolam cenderung gelap akan memudahkan mereka untuk hidup. Aslinya, ikan ini memang menetap di dasar air dan memakan binatang-binatang kecil di sekitarnya. Biasanya, patin akan keluar dari sarangnya di malam hari atau sinar matahari meredup. Nah, ada satu hal penting ketika Anda akan menyebarkan bibit-bibit di awal. Anda harus memperhatikan kondisi cuaca. Sangat tidak disarankan jika Anda berniat melakukan penyebaran benih pada pergantian musimm hujan atau kemarau. Sementara itu, bibit patin sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan cuaca dan mudah mati jika ada perubahan suhu mendadak.


Jenis - Jenis Ikan Patin

Sebenarnya ada banyak jenis ikan patin. Namun jenis patin, patin siam, atau jambal siam merupakan ikan konsumsi yang populer dan banyak dicari. Kebutuhan masyarakat terhadap ikan patin sangat besar. Memilih dan membangun budidaya ikan patin juga memiliki banyak keunggulan. Pasalnya, ikan patin memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Diantaranya nutrisinya yang kabarnya mampu mengontrol kolesterol dan menaikkan trombosit.

1. Pangasius Nieuwenhuisii.


jenis -jenis ikan patin


Ikan patin lawang adalah spesies ikan patin yang berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dengan panjang biasanya mencapai 60 cm.Ikan ini memiliki moncong yang runcing dengan gigi kecil yang bersatu dalam bidang lebar

Pangasius Macronema.


jenis - jenis ikan patin


Ikan Patin jenis ini dikenal dengan nama ikan rios, riu, lancang, atau jaura. Patin ini memiliki sungut lebih panjang daripada ukuran panjang kepala. Ikan ini memiliki gigi veromine terpisah-pisah dan terdapat 37—45 sisir saring tipis pada lengkung insang pertama. Ikan patin ini berasal dari daerah Kalimantan Barat dan biasanya berkuran kecil yakni sekitar 20 cm.

Pangasius Micronemus.


jenis -jenis patin


Ikan patin wakalatau rius caring – Patin ini memiliki sungut rahang atas memanjang sampai pinggiran belakang mata atau melampauinya. Patin ini memiliki mata sangat besar, yaitu kira-kira seperempat panjang kepala. Selain itu, ikan ini memiliki moncong berbentuk persegi dan tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada sangat pendek. Penyebaran ikan wakal terdapat di Kepulauan Sunda dan Thailand dan memiliki panjang mencapai 60 cm.

Pangasius Nasutus.


jenis - jenis ikan patin


Ikan patin pedado – Pangasius nasutus adalah ikan patin yang berasal dari daerah Jawa, Kalimantan Sumatera, Malaysia dan biasanya memiliki panjang sekitar 90 cm. Ikan ini memiliki bentuk moncong yang runcing tajam dengan kumpulan gigi veromine, yakni gigi yang letaknya di atas atau langit rongga mulut di belakang gigi utama berbentuk seperti duri halus. Duri tersebut berfungsi menahan/mencengkeram makanan yang masuk. Matanya berukuran kecil dan terletak di atas garis sudut mulut. Jari-jari sirip dubur pada patin ini jumlahnya relatif sedikit. Moncong ikan ini bentuknya runcing tajam dan sangat mencolok.

Pangasius Polyuranodon.


jenis - jenis ikan patin


Ikan patin juaro merupakan ikan patin yang memiliki bentuk tubuh agak tinggi dan berwarna putih dengan punggung kehitam-hitaman. Kepalanya agak kecil dan di dekat lubang hidungnya terdapat sungut peraba dari rahang atas yang berpangkal di sudut mulut dan ujung mulut sampai ke pangkal sirip dada. Sungut peraba yang terdapat di rahang bawah pendek. Pada sirip punggung terdapat 7 jari-jarilunak dan 2 buah jari-jari keras yang satu di antaranya tumbuh menjadi patil yang kuat. Pada punggung terdapat sirip lemak yang ukurannya sangat kecil, sementara sirip ekornya bercagak simetris. Panjang tubuh patin jenis ini bisa mencapai 50 cm. Penyebaran ikan patin juaro antara lain di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Thailand.

Helicophagus Waandersii.


jenis - jenis ikan patin


Ikan Patin Muncung adalah ikan patin yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan timur yang biasanya memiliki panjang maksimum 50 cm.

Pangasius Lithostoma

Pangasius lithostoma merupakan ikan yang berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki panjang yang mencapai 20 cm.


Langkah - Langkah Memulai Usaha Budidaya Ikan Patin

Menjalankan ternak patin bisa menjadi pilihan usaha yang menguntungkan untuk anda. Nah, bagi anda yang ingin mulai untuk membudidayakannya, maka anda pun bisa mencoba langkah berikut ini.

1. Mencari lokasi yang tepat.


lokasi kolam ikan patin


Kita perlu untuk memilih lokasi yang tepat ketika mulai menjalankan usah budidaya ini. Hal itu dikarenakan ikan patin memiliki habitat yang cenderung bebas seperti sungai. Karena itu sebelum memutuskan menjalankan bisnis ternak ikan ini, maka anda pun perlu mengenal dan mengetahui habitat yang dibutuhkan ikan patin. Anda bisa memilih lokasi yang terbuka dan usahakan berada di tanah lempung. Lokasi merupakan hal yang utama saat berbudidaya ikan patin, karena pada dasarnya ikan patin memiliki habitat yaitu di alam bebas atau sungai.

Untuk budidaya ikan patin ini Anda harus memahami syarat lokasi yang cocok untuk habitat ikan patin. Oleh karena itu, disarankan Anda memperhatikan beberapa hal berikut saat akan memilih lokasi budidaya ikan patin:
  • Pilih lokasi budidaya ikan patin dengan jenis tanah lempung, karena cocok untuk dijadikan kolam.
  • Usahakan lokasi berada ditempat yang terbuka, mendapatkan penyinaran matahari
  • Kualitas air, usahakan air untuk mengairi kolam budidaya ikan patin bersih, tidak keruh atau tercemari limbah berbahaya.
  • Suhu air pada kolam yang ideal 26-28 derajat Celcius.
  • pH air dengan keasaman 6,5-7 (pH standar).
  • Alternatif lokasi lainnya untuk budidaya ikan patin yaitu model karamba, hal ini bisa diterapkan jika dilingkungan Anda dekat dengan sungai, bendungan, maupun irigasi lainnya dengan arus yang tidak besar.
  • Untuk membuat kolam Anda bisa bentuk seperti kolam pada ternak lele, karena budidaya ikan patin hampir sama dengan lele.


2. Pembuatan kolam.


cara pembuatan kolam terpal ikan patin


Pembuatan kolam ikan patin, jika berasal dari terpal biasanya dibuat dengan tujuan agar budidaya lebih hemat dan efisien. Selain itu juga kolam terpal bisa menyesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki yang yang paling penting saat sudah tidak lagi digunakan kolam terpal dapat langsung dibongkar tanpa meninggalkan kerusakan pada tanah.

Berikup tahapan pembutan kolam terpal dalam budidaya ikan patin.
  • Gunakan terpal plastik dengan kualitas nomor satu. Atau jika anda binggung gunakan terpal dengab ketebalan A5 atau A6 yang mampu bertahan selama 5 tahun.
  • Gunakan terpal yang umum digunakan dengan panjang terpal plastik sekitar 8-12 meter dan lebar 6-8 meter.
  • Dengan menggunakan terpal tersebut maka akan diperoleh ukuran kolam dengan lebar 4-6 meter, panjang 8-10 meter dengan tinggi sekitar 1 meter.
  • Selanjutnya ratakan terlebih dahulu lahan yang akan digunakan sebagai alas kolam terpal menggunakan cangkul.
  • Jika di perlukan buat sakurab air pada bagian tengah kolam yang nantinya akan digunakan saat masa penen.
  • Kemudian tebarkan pasir dengan ketebalan kira kira 10 cm halus pada luas daerah yang akan di buat kolam terpal.
  • Sebagai penyangga bagian pojok kolam terpal agarvtetap berdidi kokok anda bisa menggunakan tiang dan anyaman bambu atau karung. Pastikan tiang penyangga benar benar kuat dan mampu menahan air  di dalam kolam
  • Pasang terpal pada peyangga dengan bentuk persegi panjang dengab ukuran yang disesuikan dengan kebutuhan. 


3. Pemilihan bibit ikan patin.


cara memilih bibit ikan patin


Ketika anda ingin mulai membangun usaha budidaya ikan patin, maka anda perlu memilih bibit patin secara tepat. Anda perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti bentuk tubuh yang proporsional serta ukuran kepala dan tubuh seimbang. Saat anda mulai merintis bisnis ternak patin, maka anda juga perlu memilih benih ikan yang mempunyai pergerakan yang lincah. 

Pemilihan benih yang tepat akan menentukan kualitas dan lama waktu panen. Untuk dapat memperoleh benih ikan patin anda bisa melakukan pemijahan sendiri. Atau jika anda terlalu repot untuk bisa melakukan pemijahan sendiri dan takut mengalami kegagalan maka anda bisa membeli beni di Balai Benih Ikan (BBI) yanga da di daerah anda. Anda beberapa hal dibawah ini yang harus anda perhatikan saat akan membeli benih ikan patin .
  • Lokasi pembelian benih jangan terlalu jauh dari lokasi rumah anda untuk menghindari kematian benih ikan patin selama diperjalanan.
  • Benih ikan patin dibeli saat kolam telah siap untuk diisi.
  • Harga benih sangat tergantung pada jenis dan ukuran benih. Semakin besar ukuran tentu waktu panen akan semakin cepat.
  • Pilih benih yang berukuran seragam dan cerah mengkilap.
  • Tidak cacat dan luka pada tubuhnya serta bebas dari hama dan penyakit.
  • Benih ikan patin bergerak bebas dan lincah, dan
  • Angkut benih dengan hati-hati jika menggunakan kantong plastik maka perhatikan kadar oksigen di dalam kantong plastik. 


Dalam memilih bibit ikan patin, Anda sebaiknya memperhatikan 4 faktor berikut:
  • Cermati fisik (kesehatan bibit) bibit, di mana benih patin berkualitas memiliki tubuh proposional, dengan ciri berikut ini:
  • Ukuran antara kepala dan tubuh seimbang.
  • Memiliki pergerakan lincah, sungut sempurna, tidak ada luka, warna tubuh terlihat mengkilat dan cerah.
  • Ukuran benih patin yang seragam, untuk menghindari kasus kanibal meskipun hal tersebut jarang terjadi.
  • Pastikan benih yang Anda gunakan berasal dari induk berkualitas unggul, dan bukan hasil pemijahan dari kekerabatan dekat atau inbreeding.
  • Tanyakan penyakit kepada penangkarnya, apakah bibit tersebut pernah terjangkit penyakit atau tidak. Tanyakan pula bagaimana perlakuan bibit sebelumnya, apakah menggunakan probiotik, vitamin, atau antibiotik.


4. Penebaran benih ikan patin.


cara penebaran bibit ikan patin


Setelah kolam jadi maka tahap selanjutnya adalah menebar benih kedalam kolam. Namun sebelum melakukan penebaran terlebih dahulu benih ikan patin harus diberi terathment aklimatisasi dan juga perhatikan hal - hal seperti dibawah ini
  • Pastikan bahwa air kolam sudah ditumbuhi plankton sebagai pakan alami.
  • Pertahankan kedalaman air kurang lebih 50 cm daru dasar kolam.
  • Kualitas air kolam telah memenuhi syarat untuk proses budidaya. Baru setelah nya anda bisa membeli benih dan menebarkannya di kolam.
  • Setelah benih sampai di lokasi maka sebaiknya masukkan wadah plastik benih kedalam kolam selama 15-20 menwit untuk menyesuaikan suhu di dalam kantong benih.
  • Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah saat pagi atau sore hari mengapa? Karena pada waktu tersebut suhu air tidak terlalu panas.
  • Saat suhu telah sesuai langkah selanjutnya adalah memiringkan kantong plastik benih dan membuka ikatannya, lalu biarkan benih ikan patin bererak keluar dengan sendirinya.
  • Kepadatan penebaran benih disesuaikan dengan ukuran kolam, usahakan jangan terlalu padat untuk menghindari persaingan perebutan makanan.


5. Pemberian pakan ikan patin.


cara pemberian pakan ikan patin


Untuk pemberian pakan ikan, bisa dengan pakan pabrikan ataupun dengan membuatnya sendiri. Pakan ikan harus bernutrisi. Dalam memberikan pakan juga harus secara bertahap, yakni di waktu pagi dan sore hari. Masalah pemberian pakan merupakan pekerjaan yang akan menyita banyak biaya. Apalagi harga pakan pabrik termasuk tinggi. Karena itulah Anda perlu melakukan eksperimen dengan pakan buatan sendiri yang lebih hemat.

Pemberian pakan pelet ikan diberikan dengan komposisi 3/4 dari bobot tubuh ikan per hari yang ada di kolam. Saat benih masih berukuran kecil pemberian pakan harus lebih sering sebanyak 4-5 kali. Dan berkurang cukup hanya 3 kali dalam sehari saat ikan patin telah memasuki masa siap panen. Pemberian pakan dilakukan dengan menaburkan pakan secara merata pada permukaan kolam. Berikan pakan secara bertahap, tambah jumlah saat ikan masih bersikap agresif dan kurangi jumlah saat ikan mulai malas menyambut pakan.


6. Cara menangani hama dan penyakit ikan patin.


penyakit ikan patin


Dalam budidaya ikan patin pun anda perlu memperhatikan hama dan penyakit yang sering kali menghampiri ikan satu ini. Untuk mencegah dan menghalangi masuknya hama adalah dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Hal ini dikarenakan hama tidak akan suka jika terdapat sinar lampu. Selain itu, ada pula penyakit yang biasa menyerang ikan ini, yakni penyakit infeksi dan non infeksi yang juga perlu anda perhatikan.

Salah satu kendala dan masalah budidaya ikan patin adalah hama dan penyakit. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Hama umumnya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen. Dengan membasmi hama dan penyakit menggunakan penanganan yang tepat, maka ikan akan tumbuh dengan baik dan kualitasnya pun akan lebih baik.


7. Pemeliharaan ikan patin.


cara pemeliharaan ikan patin


Untuk memelihara ikan patin secara optimal, maka anda pun perlu untuk melakukan beberapa hal seperti memastikan dan menjaga suhu yang tepat dalam kolam budidaya ikan patin anda. Anda juga perlu melakukan pemupukan pada kolam terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pakan alami yang nantinya akan dibutuhkan oleh ikan anda. Meski budidaya ikan patin tergolong cepat, tentunya Anda harus melakukan pemeliharaan yang tepat agar ikan patin bisa dipanen tepat waktu dan berukuran besar serta berkualitas baik.

Kondisi kolam budidaya ikan patin yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit, dan kematian bibit ikan di kolam Anda. Untuk itu upayakan air untuk mengaliri kolam harus berasal dari sumber yang bersih. Jika kolam terlalu asam sebaiknya berikan kapur agar pH stabil.

Pemberian pakan yang bertahap (pagi dan sore hari), di mana pada bibit yang baru dimasukkan kedalam kolam jangan diberikan pakan pelet terlebih dahulu, biarkan bibit memakan zooplangton yang sudah tersedia di kolam. Setelah itu baru bertahap anda berikan pakan pelet. Jumlah pemberian pakan pada ikan Patin berubah setiap bulannya, harus disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan ikan. Pakan yang diberikan perhari adalah 3-5% dari berat badan ikan.

Dalam budidaya ikan patin terdapat aspek pemeliharaan yang wajib yang harus diperhatikan. Berbeda dengan cara budidaya ikan air tawar, pengelolaan air harus dilakukan dengan baik serta memperhatikan hal hal seperti berikut :
  • Lakukan penggantian air secara rutin dengan frekuensi 2-3 minggu sekali.
  • Hal ini berguna untuk membuang sisa-sisa kotoran makanan, amoniak dan kotoran ikan yang ada di dalam kolam.
  • Penggantian air kolam dilakukan secara bertahap dengan membuang 1/3 bagian dasar kolam.
  • Baru kemudian  setelahnya tambahkan air bersih kedalam kolam secara perlahan.
  • Pada musim kemarau anda harus secara intensif mengecek kondisi volume air kolam, karena pada musim kemarau air akan lebih cepat menguap.
  • Dan segera tambahkan air saat volume air mulai berkurang. 


8. Panen ikan patin.


cara panen ikan patin


Tips terakhir yakni dalam memanen ikan dengan proses yang tepat, sehingga ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sebagai contohnya, penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka.

Jadi, sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Sehingga bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Perlu diingat, pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakan menjual dalam keadaan hidup.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam panen ikan patin antara lain:
  • Keringkan air di dalam kolam dan sisakan volume air sebanyak 1/3 bagian.
  • Kemudian gunakan jaring unthk mengangkap ikan patin.
  • Lakukan panen dengan hati-hati agar tidak ada luka pada tubuh ikan patin.
  • Segera masukkan hasil pane kedalam air segar.
  • Untuk menjaga kesegaran ikan patin gunakan air dengan suhu 20 derajat celcius di dalam kantong plastik transparan.
  • Serta jangan lupa tambahkan oksigen agar ikan dapat tetap hidup.
  • Kepadatan ikan di dalam kantong jangan terlalu oadat dan berjejal.
  • Lakukan penganggukatan hasil panen pada pagi atau sore hari.


Demikianlah informasi dari artikel yang berjudul Cara Budidaya Ikan Patin Bagi Pemula. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan pada penulisan artikel ini, Baraja Farm mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainya silahkan klik Berbagai Reviews

Tutorial cara budidaya silahkan klik Pustaka Pengetahua

Untuk belajar budidaya, silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook

Posting Komentar

0 Komentar