Recent Posts

header ads

Panduan Cara Budidaya Tanaman Talas Bagi Pemula


cara budidaya talas


Kita yang biasa tinggal di daerah perkotaan, mungkin kita melihat talas hanya sebagai tanaman hias. Padahal tanaman ini biasa tumbuh dengan liar di pedesaan terutama pada area lahan kosong. Talas dapat dikenali dengan mudah melalui daunnya yang lebar dan bersifat katalis atau anti air. Di Indonesia sendiri talas memiliki berbagai jenis yakni diantaranya talas beneng, senthe, pulaka, talas darat, talas bogor, talas air, kimpul, dan talas bencet. Dari sekian banyak talas hanya beberapa saja jenis yang sering dibudidayakan masyarakat. Hal ini karena jenis talas yang dibudidayakan tentu hanya talas yang enak rasanya dan besar ukuran umbinya.

Tanaman talas ini ternyata juga bisa dijadikan sebagai alternatf makanan pokok karena mengandung karbohidrat tinggi. Selain itu talas bisa diolah menjadi tepung dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti membuat kue, roti dan lain - lainnya. Menjadikan talas sebagai makanan untuk dikonsumsi dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita, diantaranya sebagai berikut ;

  • Menjadi sumber energi
  • Menyehatkan pencernaan
  • Menyehatkan jantung
  • Membantu tekanan darah
  • Meningkatkan sistem imun tubuh
  • Mengatasi kelelahan
  • Menghambat penuaan

Karena sudah diketahui banyak manfaatnya maka talas yang semula dianggap tanaman liar sekarang memiliki nilai ekonomis hingga akhirnya talas mulai banyak dibudidayakan masyarakat untuk dijual atau sekedar dikonsumsi pribadi.

Jika kita memiliki tujuan menanam talas untuk dijual, maka pembudidayaan talas dapat dilakukan dalam skala besar agar didapat keuntungan yang banyak. Maka dari itulah kita harus mengetahui cara menanam talas yang benar terlebih dahulu. Pada postingan kali ini, barajafarm.com akan membahas mengenai cara menanam talas. Cara menanam talas ini merupakan serangkaian kegiatan membudidayakan talas dari tahap awal pembibitan hingga panen, atau bisa dibilang sebagai panduan. 


Langkah - Langkah Menanam Talas.

Untuk mendapatkan bibit talas, kita bisa menggunakan bibit yang berasal dari umbi atau disebut dengan tunas. Bibit talas yang diambil dari umbinya merupakan bibit alami terkadang membawakan sifat yang hampir sama dengan induknya. Kita juga bisa mencari tunas dari tanaman talas yang telah berusia 5 hingga 7 bulan sebagai alternatif untuk bibit. Untuk menanam talas yang baik dan benar, tidaklah terlalu sulit. Penanaman talas akan membuahkan hasil yang memuaskan jika memakai bibit pilihan, berikut merupakan tahapan untuk menanam talas secara lengkap:


1. Persiapan bibit.


persiapan bibit talas


Untuk memulai langkah awal dari penanaman talas adalah menyiapkan bibit, gunakanlah bibit yang berukuran sekitar 18 hingga 52gram. Jika kita menggunakan bibit talas dari hasil pembudidayaan dengan memakai polybag maka gunakanlah bibit yang telah mempunyai 2 helai daun. Untuk mendapatkan bibit tala itu sendiri, kita dapat melakukan dengan 2 cara. Untuk mendapatkan membibit talas yang pertama yaitu melalui tunas dan yang kedua melalui umbi talas itu sendiri. Jika ingin mendapatkan bibit talas melalui tunas, maka ambillah tunas dari tanaman talas yang kedua atau ketiga yang tumbuh dari talas berusia 5 - 7 bulan. Tetapi jika ingin mendapatkan bibit tals melalui umbi maka berikutlah tata caranya :

  • Sediakan umbi talas yang berukuran besar dari bibit tanaman yang subur dan sehat.
  • Selanjutnya potong pendek – pendek terutama bagian yang disisakan ada mata tunasnya.
  • Menaburi bagian umbi yang diiris menggunakan abu kemudian kita tanam terlebih dahulu  seperti pada polybag.
  • Lalu usahakan agar bagian mata tempat tunas muncul terlihat ke atas untuk memudahkan tumbu tunas talas.
  • Sesudah itu, jaga agar tanah dalam polibag tetap basah
  • Pindahkan bibit talas ke lahan penanaman yang telah dipersiapkan, setelah tunas talas tumbuh sekitar  5-10 cm.

Pemilihan bebit talas

Berikut ini ada beberapa cara untuk membudidayakan tanaman talas, diantaranya dari biji, jaringan, anakan dan stolon, bonggol, dan mata tunas umbi, 

Stolon dan anakan talas.


anakan talas


Untuk mendapatkan anakan talas bisa dari tunas - tunas tanaman talas yang tumbuh berdekatan dengan pangkal pohon induk yang sudah dewasa atau dari ujung-ujung stolon. Anakan talas yang akan dijadikan bibit harus sudah cukup besar, umbinya sudah mulai berkembang dan tingginya 60-70 cm. Bibit talas sebaiknya dipelihara dahulu di polybag atau bedengan yang tanahnya subur diolah dengan baik dan diberi pupuk organik. Lalu jarak tanam antar bibit berkisar 10 - 15 cm dan harus dirawat secara baik hingga berkembang sehingga siap untuk ditanam di areal penanaman. Usahakan untuk menjaga kelembaban tanah dengan disirami air atau ditutup dengan dedaunan. 


Bonggol


bonggol tanaman talas


Membudidayakan tanaman talas dengan menggunakan bibit bonggol paling sering dilakuka oleh para  petani Indonesia. Sedangkan bonggol itu adalah potongan bagian kepala umbi utama lengkap dengan pakal pelepah daun sepanjang kira-kira lebih kurang 30 cm. Tetapi dengan cara ini, kita hanya menghasilkan satu bibit saja dari pohon tanaman talas. maka dari beberapa petani berpendapat bahwa pengembangbiakan melalui bonggol memberikan hasil yang lebih tinggi daripada melalui cara anakan dan stolon. Akan tetapi, cara ini tidak mampu memenuhi pola tanam secara luas, massal, dan tidak terlalu komersial.


Mata tunas umbi talas.


mata tunas umbi talas

Mata tunas tanaman talas biasanya berada di permukaan umbi yang dilindungi oleh pelepah daun. Jika kita membuang kuncup ujung atau tanaman talas mati, maka mata tunas berpeluang untuk berkembang. Mata tunas tanaman talas ini bisa dirangsang dan dapat dijadikan bibit. Berikut beberapa caranya :

  • Umbi talas dipotong - potong serta diusahakan agar setiap potongan minimal memiliki satu mata tunas dan bagian umbi yang besarnya memadai,sehingga berat keseluruhan menjadi 25 gram.
  • Lalu potongan umbi talas tersebut, ditanam dalam nampan - nampan yang diisi tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. 
  • Untuk mencegah terjadinya pembusukan, maka umbi - umbi talas tersebut dapat dibalur dengan fungisida dan diangin-anginkan selama  1-2 hari sebelum disemaikan.
  • Sesudah itu, alas - alas untuk nampan sebaiknya diberi lubang supaya terjadi genangan air. 
  • Setelah itu, rawatlah calon bibit dengan baik dan teratur serta jaga kelembapan
  • Seandainya sudah mulai muncul tunas sekitar 10-15 cm, sebaiknya segera dipindahkan ke persemaian dederan dengan jarak tanam 20-25 cm. 


2. Persemaian bibit talas.


persemaian bibit talas


Setelah menyiapkan bibit talas, kita bisa melaksanakan penyemaian bibit tersebut di lahan tanah yang sudah dipersiapkan atau kita bisa juga menggunakan polybag. Lalu kita tentukan dengan memakai tanah yang subur yaitu tanah yang mengandung unsur hara yang cukup. Setelah itu, tunggulah sampai bibit berusia 1 bulan dan mengeluarkan 2 helai daun maka bibit telah siap dialih tanam ke lahan tumbuh tanaman talas.


3. Persiapan lahan


persiapan lahan talas


Tahap berikutnya yaitu dengan mempersiapkan lahan yang tepat. Pada proses pengolahan maupun penyiapan lahan, tanahnya haruslah gembur dan mempunyai ketersediaan air yang cukup, terlebih lagi di waktu kemarau. Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan memakai cangkul ataupun dengan menggunakan mesin traktor bajak. Sehingga lahan akan menjadi gembur, subur dan siap digunakan untuk menanam talas. Setelah tanah lahan menjadi gembur, maka siramlah lahan tersebut lalu taburi dengan pupuk kompos secukupnya. Setelah itu, lahan dibiarkan selama beberapa hari supaya tanah tersebut benar - benar siap untuk digunakan dalam penanaman talas.

Tanah pada lahan memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, untuk mendapatkah hasil panen yang memuaskan maka tanah yang digunakan untuk dijadikan lahan harus benar - benar diolah supaya dapat memberikan hasil yang maksimal pada tanaman yang ditanam pada tanah tersebut.

Pemberian pupuk dasar

JIka kita ingin kandungan unsur hara dalam tanah tetap terjaga selama masa tanam hingga panen, maka perlu dilakukan pemberian pupuk dasar. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Jadi usahakan jangan sekali - kali menggunakan pupuk kimia seperti npk, za, Tsp dan lain - lain. Hal tersebut bertujuan agar rasa talas tetap terjaga, karena talas yang menggunakan pupuk kimia cenderung kurang enak rasanya bila dikonsumsi. Dalam pemberian pupuk dasar dilakukan pada saat tanah atau lahan yang sudah gemburkan. Pupuk organik tersebut ditaburi dan dicampur rata dengan tanah. 

Jika menggunakan bedengan

Jika kita ingin menggunakan bedengan untuk menanam talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lebar petakan lahan dengan jarak 45 cm atau berkisar 70 x 70 atau 50 x 70 cm atau kita kombinasikan sesuai dengan keperluan yang lainnya.


4. Penanaman bibit talas.


penanaman bibit talas


Selanjutnya pada tahap penanaman bibit, jika kita menanam bibit talas pada lahan terbuka sebaiknya dilakukan pada waktu awal musim penghujan. Karena tanaman talas sangat rentan dengan kekeringan, apabila dalam penanaman talas mengalami kekurangan air 2 sampai 3 hari maka bibit bisa mengalami kematian. Untuk itu menanam bibit talas pada lahan tanam sebaiknya mengikuti langkah - langkah berikut ini :

  • Aliri air terlebih dahulu pada lahan, sebelum melakukan penanaman bibit talas.
  • Pada saat pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari tanaman layu di terik siang.
  • Menggali lubang untuk tanaman sedalam kurang lebih intesintas 20 cm dan diameter 30 cm, atau disesuaikan dengan yang kita perlukan yaitu umbi terkubur dan menyisakan tunas yang muncul diatas permukaan tanah.
  • Jika kita sebelumnya menggunakan plastik polibag untuk pembibitan, pastikan dilepas sebelum kita menanamnya.
  • Masukkan pupuk organik atau kompos yang dicampur dengan tanah
  • Segera sirami bibit yang baru ditanam


5. Pemeliharaan tanaman talas.


pemeliharaan tanaman talas


Kita harus melakukan pemeliharaan tanaman keladi atau talas yang tepat guna agar talas yang telah kita tanam tersebut tetap masih hidup dan tumbuh subur. Untuk tanaman talas sebenarnya tidak terlalu membutuhkan perawatan yang rumit karena ia memiliki kemampuan hidup yang baik saat ditanam pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk perawatan talas yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut

  • Penyiangan rumput
  • Penyiraman talas
  • Lakukan penggundukan tanah disekitar akar

Penanggulangan hama tanaman talas.


hama penyakit talas


Kita jangan lupa untuk menjaga tanaman dari hama supaya tanaman talas tumbuh dengan sehat. Talas yang siap dipanen adalah talas yang telah berumur 5 hingga 9 bulan sesudah ditanam, beberapa tanaman talas akan terlihat berdaun layu jika telah memasuki masa panen. Maka akan ada hama talas seperti ; serangga dan larva bawah tanah seperti uret dan orong - orong. Namun bagi yang menanam talas di dekat area hutan pegunungan biasanya juga ada serangan babi hutan dan tikus. Kalau untuk mengatasi hama sejenis serangga, maka kita dapat menggunakan pestisida. Sedangkan untuk yang lebih besar seperti babi hutan dan tikus, kita mesti pasang perangkap atau memagari tanaman talas tersebut. Serta untuk hama seperti uret dan orong-orong, kita dapat menggunakan bubuk insektisida dengan ditabur pada tanah bersama pupuk dasar sewaktu mengolah tanah.


6. Panen talas.


panen talas


Pemanen talas dapat kita lakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan, tetapi ada yang memanennya setelah berumur 1 tahun, dan ada pula kultivar yang 4-5 bulan sudah dapat dipanen. Jadi pemanenan talas tergantung dari jenis talas itu sendiri dan perawatannya, sebagai contoh: talas genjah masak cepat, talas kawara 5 bulan, dan talas lenvi dan talas dalam. Misalkan di kota Bogor ada talas bentul, dipanen setelah berumur 8-10 bulan dengan umbi yang relatif lebih besar dan berwarna lebih muda dan kekuning - kuningan dan masih ada lagi talas-talas lain, seperti: talas sutera yang dipanen pada umur 5-6 bulan, yang umbinya berwarna kecoklat-coklatan yang dapat berukuran sedang sampai besar dan masih banyak lagi talas yang ada di bogor (talas mentega atau talas gambir, talas ketan, dan talas balitung), maupun talas di daerah lainnya. Panen talas sendiri dibedakan menjadi dua yakni yang sekali panen habis atau yang disisakan tunasnya. Cara memanennya pun cukup mudah. Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini :

  • Untuk pemanenan, kita hanya perlu mencabut pohon talas tersebut dengan kuat
  • Gali umbi talas yang hendak dipanen lalu cabut bersama pohonnya.
  • Kita bisa membuang pelepahnya kemudian mengumpulkan dan membersihkan ubinya
  • Buang daun dan pelepah talas lalu sisakan sepanjang kira-kira 20 cm dari umbi.
  • Bersihkan serabut akar dan tanah di sekitar umbi talas
  • Simpan umbi talas

Tentukan Anda memanen talas pada umur yang tepat sebab talas yang belum siap panen akan mempunyai rasa yang kurang nikmat. Talas yang siap panen akan mempunyai rasa kenyal dan pulen, oleh karena itu rasanya nikmat. Sekarang umbi talas siap dijual ataupun diawetkan dengan menyimpan dalam beberapa waktu untuk tujuan menunggu harga naik terlebih dahulu.


7. Perawatan talas pasca panen.


perawatan tanaman talas pasca panen


Jika panen talas yang kita lakukan hanya untuk sekali saja, maka tak perlu ada perawatan ulang. Namun, jika kita ingin menyisiapkan tunasnya maka perlu dilakukan perawatan pasca  panen. Ini dilakukan agar tanaman bisa mencapai hasil yang memuaskan pada panen selanjutnya. Berikut hal - hal yang dapat kita lakukan :

  • Kita bisa menambahkan pupuk organik didekat tunas
  • Lalu memperbaiki tanah sisa penggalian panen kemudian dibentuk gundukan disekitar tunas yang tersisa
  • Dan juga melakukan penyiraman dan perawatan lain seperti sebelumnya

Penyortiran ataupun pemilihan umbi talas dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Namun, penyortiran umbi talas dapat juga dilakukan setelah pencabutan tanaman selesei lalu ditampung dalam suatu tempat. Pemilihan atau penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam dan garisgaris pada daging umbi.

Umbi tanaman talas biasanya dijual untuk tujuan diolah menjadi tepung. Namun, ada juga untuk tujuan di konsumsi atau dimakan langsung. Umbi tanaman talas yang biasa digunakan biasanya dengan ukuran yang masih sedang yaitu pada kisaran usia 7 bulan karena rasanya masih enak. Kita juga bisa memilihnya dengan waktu panen berdasarkan tujuan dari costumer.


Tips budidaya talas

Dengan cara menanam talas akan kami bagikan tips - tipsnya agar menanam talas anda dapat membuahkan hasil panen yang semakin meningkat dan enak, yaitu :

  • Lagu gunakan pupuk organik cair untuk mengkocor tanaman sebagai pupuk susulan. Hal ini juga tidak akan mengurangi keenakan rasa talasnya. Namun yang perlu diperhatikan bahwa pemberian pupuk organik cair hanya dilakukan saat tanaman sudah memiliki umbi yaitu berumur sekitar 4-5 bulan.
  • Setelah itu, usahakan agar panen jatuh dimusim kemarau agar rasa talas semakin enak


Demikianlah informasi dari artikel yang berjudul Panduan Cara Budidaya Tanaman Talas Bagi Pemula. Apabila ada kekurangan ataupun kekeliruan pada penulisan artikel ini, Baraja Farm mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Silahkan tinggalkan pesan yang bijak pada kolom komentar yang tersedia. Terima kasih sudah mampir, semoga bermanfaat.

Bahan bacaan lainya silahkan klik Berbagai Reviews

Tutorial cara budidaya silahkan klik Pustaka Pengetahuan

Untuk belajar budidaya, silahkan klik Baraja Farm Channel

Media sosial silahkan klik facebook

Posting Komentar

0 Komentar